Rabu, 03 Agustus 2011

Education for Sustainable Development
(EfSD)

Education for Sustainable Development (EfSD) = Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan.
Pencetus ide yg melahirkan EfSD: Prof. Dr. Hans J.A. Van Ginkel , Mantan Rektor UNU dan Staf Ahli Sekjen.

Bagi Yuichi Morimoto, murid lelaki usia 13 tahun`di Okayama, Jepang, Education for Sustainable Development (ESD, Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan) itu menyangkut upaya membuat orang dewasa sadar akan arti penting menjaga jangan sampai Bumi ini menjadi bak sampah kita bersama.ESD merupakan konsep dinamis yang mencakup sebuah visi baru pendidikan yang mengusahakan pemberdayaan orang segala usia untuk turut bertanggungjawab dalam menciptakan sebuah masa depan berkelanjutan.
ESD tidak bermakna sama dengan pendidikan tentang pembangunan berkelanjutan atau sekedar transfer pengetahuan. ESD berurusan dengan upaya mengubah perilaku dan gaya hidup kita bagi transformasi masyarakat yang positif. Lebih jauh, ESD tidaklah sama dengan pendidikan lingkungan hidup (environmental education, EE). EE hanyalah salah satu komponen saja ESD yang mencakup ragam tema seperti pendidikan untuk penanggulanan kemiskinan, hak asasi manusia, kesetaraan gender, demokrasi dan pemerintahan baik.

Manfaat EfSD:
  • Melalui EfSD terbangun kapasitas komunitas atau bangsa yang mampu membangun, mengembangkan dan meng-implementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development , yaitu kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan beberapa eco-system , antara lain:
    • Pengembangan kualitas SDM dan teknologi,
    • Pemeliharaan lingkungan dan diversitas
    • Keadilan social
    • Keselarasan dan kelestarian budaya
    • Keseimbangan produksi dan konsumsi, dll.
  • Melalui EfSD mendidik manusia sadar tentang individual responsibility yang harus dikontribusikan, yang menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, dapat menentukan pilihan/keputusan yang bertanggung-jawab, dan mampu mengarti-kulasikan semua itu dalam tindakan nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar